07. Perhubungan
Sampai pada tahun 2004,
kondisi transportasi jalan di kota
Bandung masih buruk dengan tingginya tingkat kemacetan serta ruas
jalan yang tidak memadai, termasuk masalah parkir dan tingginya
polusi udara.[23]
Permasalahan ini muncul
karena beberapa faktor diantaranya pengelolaan transportasi oleh
pemerintah setempat yang tidak maksimal seperti rendahnya
koordinasi antara instansi yang terkait,
ketidak jelasan wewenang setiap instansi, dan kurangnya sumber daya
manusia, serta ditambah tidak lengkapnya peraturan pendukung.
07. 1. Infrastruktur
Sampai tahun 2000 panjang
jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru mencapai 4.9 % dari
total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada
kisaran 15-20 %.[24]
Pembangunan jalan
baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti
menjadi perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini
menjadi kota terkemuka. Pada 25 Juni
2005, jembatan Pasupati resmi
dibuka,[25] untuk mengurangi kemacetan di
pusat kota,[26] dan menjadi
landmark baru bagi kota ini.
Jembatan dengan panjangnya
2.8 km ini dibangun pada kawasan lembah serta melintasi Ci Kapundung dan dapat menghubung kan poros
barat ke timur di wilayah utara kota Bandung.
Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta,[24] saat ini dapat dicapai melalui jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) dengan waktu tempuh antara 1.5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah dibangun sebelumnya.